Alamanahjurnalis.com - Dalam Surat Ad-Dukhan, Allah SWT berfirman : "Haa mim! Demi Kitab (Al-Qur'an) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkan pada suatu malam yang diberkahi (Lailatul Qadar atau Lailatul Bara'ah-Kebebadan) dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah."
Dinamakan malam kebebasan "bara'ah", karena Allah pada malam itu membebaskan para musuh-Nya dan orang-orang yang durhaka dari syurga, sedang para hamba-hamba-Nya yang bertaqwa dan dikasih-sayangi dibebaskan dari api neraka. Juga dikatakan bahwa pada malam itu terangkatlah dari bumi semua amal-amal yang dilakukan oleh manusia selama setahun, dan pada malam itu pula Allah membagi-bagikan rezki-Nya.
Dikutip dari Kitab Durratunnasihin menurut Zahraturriadh dihikayatkan bahwa Nabi Isa as, pada suatu ketika berada di puncak sebuah gunung. Ia tertarik pandangannya oleh sebuah batu yang indah berwarna lebih putih dari air susu. Seraya ia mengelilingi dan mengagumi keindahan batu itu, ia mendengar suara Wahyu yang berkata : "Hai Isa sukakah engkau Ku tunjukkan padamu sesuatu yang lebih mengherankan dari itu?". Nabi Isa menjawab: 'Ya". Lalu terbelahlah batu itu dan keluarlah dari dalamnya seorang tua bertongkat, tangannya memegang sebuah buah anggur sambil berdiri sembahyang. Bertanya Nabi Isa kepadanya : "Sejak berapa tahun engkau beribadah dalam batu ini?". "Sejak empat-ratus tahun" jawab orang tua, "Ya Tuhanku!, Nabi Isa bermunajat kepada Allah, adakah engkau menciptakan makhluk yang lebih Afdhal dari orang ini?" lalu turunlah wahyu yang berbunyi : "Bila seorang dari ummat Muhammad mencapai bulan Sya'ban dan bershalat pada malam "bara'ahnya", maka itu lebih Afdhal dari ibadahnya hambaKu ini yang telah dilakukannya selama empat-ratus tahun". Kemudian Nabi Isa berkata pada dirinya sendiri : "Alangkah bahagianya, coba aku menjadi salah satu dari ummat Muhammad".
Adapun do'a yang dibaca pada malam "bara'ah" ialah Ya Tuhan! Jika Engkau telah mencatat namaku di dalam lembaran orang-orang yang durhaka dan malang, maka hapuslah dan catatlah namaku dalam lembaran orang-orang yang bahagia dan beruntung. Dan jika Engkau telah mencatat namaku dalam lembaran orang-orang yang bahagia dan beruntung, maka tetapkanlah sesuai dengan firman-Mu di dalam Kitab suci-Mu : "Allah menghapuskan dan menetapkan apa yang Ia kehendaki dan ada pada-Nya Ummul Kitab". (menurut Ali Algari).
Editor : Ninik QA