Alamanahjurnalis.com - Dalam Surat Annisa' Allah SWT berfirman : (Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita) memimpinnya seperti pimpinan wali terhadap rakyat, karena dua alasan : (oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian ( laki-laki) atas sebagian yang lain -wanita- ) kelebihan dengan kesempurnaan akal, kelebihan kekuatan badan dalam melakukan pekerjaan dan ibadah, karenanya laki-laki dibebani khusus dengan kenabian, kepemimpinan, kewalian, kewajiban berjihad serta kelebihan bagian soal warisan dan hak cerai. (Dan karena mereka -laki-laki- telah mengalahkan sebahagian dari harta mereka) untuk mahar untuk mahar perkawinan dan pemberian nafkah. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri di balik belakang suamibys oleh karena Allah telah memelihara -mereka-).
Dikutip dari Kitab Durratunnasihin karya H. Salim Bahreisy, diriwayatkan bahwa Sa'ad Ibnur Rabi' salah-seorang pemuka Ansor telah memukul istrinya Habibah binti Zaid bin Abi Zihair karena lari dari rumah. Oleh ayahnya, Habibah dibawa mengadu kepada Rasulullah Saw yang memerintahkan Habibah membalas suaminya, tetapi turunlah ayat tersebut di atas sehingga Rasulullah merobah perintahnya dan bersabda : Kita menghendaki sesuatu dan Allah menghendaki yang lain. Maka kehendak Allah lah yang baik.
Diriwayatkan oleh Anas Bin Malik bahwa Rasulullah bersabda : Jika seorang perempuan telah sembahyang lima waktunya, berpuasa pada bulannya, menjaga kemaluannya dan taat pada suaminya ia akan masuk syurga dari pintu manapun yang ia suka.
Diriwayatkan oleh Abdurrahman Bin Auf, bahwa Rasulullah bersabda : Wanita yang saleh lebih baik dari seribu pria yang tidak saleh dan wanita manapun yang telah melayani suaminya tujuh hari, tertutup baginya tujuh pintu neraka dan terbuka baginya delapan pintu syurga, dari pintu manapun ia suka masuk tanpa melalui hisab.
Editor : Ninik QA