Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kemenkomdigi Wanti-wanti Risiko AI: Makin Otonom, Makin Bisa Bertindak Sendiri

| April 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-29T23:31:17Z


Alamanahjurnalis.com - KAKARTA – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menekankan pentingnya mitigasi risiko dalam penggunaan kecerdasan artifisial (AI), di tengah kemajuan teknologi yang semakin cepat dan kompleks. 

“Dampak dari penggunaan AI ini cukup luas dan ada risiko-risiko yang harus dimitigasi,” kata Nezar di Kantor Kemenko PMK, Selasa (29/4/2025).

Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya regulasi yang lebih komprehensif dan lebih mengikat. 

“Kita coba tingkatkan regulasi yang lebih komprehensif dan lebih mengikat. Tapi kita tidak ingin juga menciptakan satu regulasi yang sangat ketat sehingga membatasi inovasi ya,” lanjut dia.

Menurut Nezar, kekhawatiran terhadap AI bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga secara global.

Hal ini disebabkan oleh kemampuan AI yang semakin otonom dalam mengambil keputusan, sehingga memunculkan tantangan etis, sosial, dan hukum yang kompleks. 

“AI ini makin otonom, makin bisa bertindak dan mengambil keputusan sendiri,” ujarnya.

“Maka penting bagi kita melakukan assessment terhadap posisi kita dalam konteks global, dan menyiapkan regulasi yang sesuai,” jelasnya.

Meski demikian, Nezar menegaskan bahwa Indonesia tidak memulai dari nol. 

Saat ini sudah ada sejumlah regulasi yang beririsan, seperti UU ITE, UU Perlindungan Data Pribadi (PDP), serta peraturan pemerintah terkait perlindungan anak di ruang digital. 

Sebagai langkah awal, Kemenkomdigi telah menerbitkan Surat Edaran Etika Penggunaan AI sejak tahun lalu, yang telah diadopsi oleh berbagai pelaku industri.

Namun, untuk menjawab kebutuhan yang lebih luas dan dinamis, pemerintah tengah menyiapkan aturan setingkat Perpres untuk mengatur lintas sektor dalam pengembangan AI di Indonesia. 

“Kami tidak ingin menciptakan regulasi yang terlalu ketat sehingga membatasi inovasi, tapi juga tidak bisa membiarkan tanpa mitigasi risiko,” tegas Nezar. 

Lebih lanjut, Nezar menambahkan dua fokus utama di masa depan dalam pembangunan infrastruktur AI nasional. 

“Kita punya target, kita tidak ingin hanya menjadi pasar atau user, tapi harus menjadi developer AI dan epicentrum dalam rantai pasok global,” tegas dia.

Sumber: kompas.com
×
Berita Terbaru Update