Alamanahjurnalis.com - JAKARTA - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani mengatakan, pihaknya sudah menerima aduan dari investor soal gangguan aktivitas organisasi masyarakat (ormas).
Ia mengakui gangguan ormas berdampak negatif terhadap investasi yang masuk ke Indonesia.
"Ya, ada (aduan dari investor)," ujar Rosan di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
"Memang kami mendapatkan laporannya dan kami berkoordinasi dengan Kapolri dan juga dengan pemerintah daerah untuk memastikan hal-hal ini jangan terjadi lah gitu. Karena ini memberikan dampak yang negatif ya terhadap investasi yang masuk," tegasnya.
Rosan juga memastikan kementeriannya memantau langsung penanganan terhadap aktivitas ormas yang mengganggu investasi.
Selain itu, koordinasi hingga ke tingkat aparat hukum di kecamatan juga sudah dilakukan.
"Jadi kami pun benar-benar memantau langsung, saya juga sudah perintahkan untuk semua laporan ini kita juga berkoordinasi langsung baik dari Kapolri, Kapolda, Kapolres, bahkan Kapolsek kami sudah berkoordinasi untuk memastikan hal-hal ini tidak boleh terjadi lagi," jelasnya.
Senada dengan Rosan, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, premanisme yang dilakukan ormas mengganggu upaya pemerintah menciptakan iklim investasi yang baik.
Sehingga sebut dia, negara perlu menegaskan kehadirannya dalam memberantas tindakan tersebut.
"Premanisme memang enggak boleh terjadi. Karena itu pasti akan mengganggu upaya kita untuk menciptakan investment climate yang bagus, yang baik. Jadi, pemerintah sudah mempunyai komitmen untuk memberantas premanisme yang terjadi di lapangan," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa sore.
"Kita perlu untuk memberikan sinyal bahwa negara hadir, negara hadir dalam memberantas premanisme yang ada di industri. Sebenarnya, premanisme itu yang harus diberantas bukan hanya di industri, tapi di semua sektor kehidupan," tambah dia.
Sumber: kompas.com