Alamanahjurnalis.com - Menulis jurnal merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan. Aktivitas ini tidak hanya cocok untuk anak-anak atau remaja, tetapi juga relevan bagi orang dewasa. Meski banyak orang dewasa yang jarang melakukannya karena kesibukkan mereka, tetapi perlu diketahui bahwa menulis jurnal bukan sekadar menuangkan pikiran dan perasaan lewat tulisan, melainkan sebagai bentuk perhatian terhadap diri sendiri.
Dikutip Mind Body Green, Aimee Chase, seorang penulis guided journal berjudul Purpose, Not Perfection, mengungkapkan bahwa ketika menulis jurnal kamu tidak harus berpikir keras atau melakukan riset tentang topik yang ingin ditulis. Sebab, semua yang kamu butuhkan untuk menulis sudah ada di dalam dirimu sendiri, yaitu pikiran, perasaan, dan pengalaman pribadi.
Di sisi lain, terdapat berbagai teknik journaling yang bisa kamu terapkan untuk membantu menata hidupmu agar lebih teratur. Salah satunya adalah journal ecosystem yang dipercaya mampu memberikan dukungan dalam mengelola kehidupan agar lebih baik.
Lantas, apa yang dimaksud dengan journal ecosystem, serta manfaat dan bagaimana cara memulainya? Yuk, ketahui bersama lewat uraian berikut ini!
1. Apa itu journal ecosystem?
Dilansir Bustle, journal ecosystem adalah metode menulis jurnal dengan menggunakan beberapa jenis jurnal untuk membantu mengatur berbagai aspek kehidupan. Alih-alih mengandalkan satu buku catatan, pendekatan ini melibatkan pemakaian beberapa jurnal yang masing-masing memiliki tujuan spesifik, seperti to-do-list, goal planner, dan gratitude journal.
Masih mengutip laman yang sama, teknik journaling ini menjadi viral di TikTok lantaran banyak milenial dan gen Z yang membagikan isi journal ecosystem mereka lewat tampilan visual yang estetik, sehingga menarik perhatian warganet. Salah satu kreator TikTok yang berhasil menjadi sorotan ialah @mostlymady. Dalam videonya yang diunggah pada 1 April 2025 lalu, Mady memperlihatkan tumpukan jurnal miliknya dan langsung menyita perhatian netizen.
Melalui video tersebut, Mady menjelaskan bahwa ia merasa otaknya dapat bekerja lebih optimal apabila menggunakan beberapa buku jurnal dengan fungsi yang berbeda-beda namun tetap terhubung satu sama lain, seperti jurnal khusus menyalurkan kreativitas, jurnal untuk mencatat pengalaman saat mendaki gunung, dan jurnal khusus mencatat rutinitas sehari-hari.
Itulah mengapa Mady menyebut metode penulisan jurnalnya sebagai journal ecosystem. Sebab, selain menyenangkan juga memiliki susunan jurnal yang berbeda sesuai kebutuhan yang dapat membuat hidupnya semakin terorganisir.
2. Apa saja manfaat journal ecosystem?
Selain membantu hidup lebih terorganisir, ada beberapa manfaat lain yang dapat kamu rasakan jika menerapkan metode journaling yang satu ini. Menurut terapis jurnal, Emely Rumble, LCSW, menulis jurnal bisa menjadi alat paling ampuh untuk mengendalikan emosi, refleksi diri, dan menciptakan makna dalam hidup.
“Kegiatan ini memungkinkanmu untuk merespons emosi dengan baik dan menjauhkan diri dari pikiran yang mengganggu atau membebani,” kata Rumble, dikutip Bustle. “Meskipun sebagian orang mungkin mengalami tekanan karena berpikir harus menulis sesuatu yang “benar” dan indah. Akan tetapi, ingatlah journaling bukan soal estetika, tetapi kejujuran dan koneksi dengan diri sendiri. Dan terkadang untuk memulainya, bisa cukup dengan coretan, daftar, atau satu kalimat saja,” imbuhnya.
Rumble meyakini bahwa journal ecosystem adalah cara terbaik untuk meredakan tekanan ketika pertama kali menulis jurnal, di mana banyak orang berpikir bahwa menulis satu jurnal berarti memuat segalanya. Dengan pendekatan ini, setiap individu akan diberi kebebasan untuk mengatur emosi serta kreativitas lewat cara yang lebih mudah untuk dikelola.
Di sisi lain, mempunyai jurnal berbeda untuk setiap tema dan suasana hati juga dapat bermanfaat mengurangi rasa kewalahan, menciptakan kebahagiaan, serta membantu kamu dalam menyesuaikan diri dengan apa yang kamu butuhkan saat ini.
3. Bagaimana cara memulai journal ecosystem?
Bagi pemula, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk memulai journal ecosystem. Namun, penting diingat bahwa ini tentang kejujuran dan keinginan untuk terhubung dengan diri sendiri.
Jadi, jika kamu hanya memiliki dua atau tiga jurnal pertama tidak masalah. Sebab, yang terpenting adalah menemukan apa yang paling cocok untuk dirimu. Rumble merekomendasikan lima tema jurnal yang bisa kamu coba, di antaranya:
1. Jurnal pikiran (a thought journal): Jurnal ini berfungsi untuk menuangkan isi pikiran yang mengganggu, mengatasi ketakutan, dan meredakan kecemasan yang cocok ditulis sebelum tidur.
2. Jurnal susunan hati (a mood journal): Jurnal ini dapat digunakan untuk mengenali emosi, interaksi, dan momen penuh makna setiap hari untuk membangun kesadaran emosional.
3. Jurnal kenangan (a memory journal): Jurnal yang bisa kamu gunakan untuk merangkum kenangan masa kecil, hubungan penting, atau momen yang tak ingin kamu lupakan.
4. Jurnal perjalanan (a travel journal): Jurnal yang cocok untuk dibawa bepergian dan kamu bisa mencatat segala hal yang kamu lihat, dengar, atau rasakan ketika berada di suatu tempat.
5. Jurnal bacaan (a reading journal): Jurnal untuk mencatat apa saja yang kamu baca, termasuk kutipan yang menurutmu sangat berkesan.
Itu dia penjelasan mengenai journal ecosystem, salah satu metode journaling yang tengah populer di TikTok. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi buat kamu yang tertarik mencoba teknik journaling tersebut, ya!
Sumber: idntimes.com