Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Hari Kartini, ICW Soroti Peningkatan Peran Perempuan

| April 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-20T20:33:34Z


Alamanahjurnalis.com - Dewan Perempuan Internasional (International Council of Women/ICW) menyoroti emansipasi dan peningkatan peran perempuan Indonesia saat Hari Kartini, yang diperingati setiap tanggal 21 April.

Wakil Ketua ICW Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan, pemikiran-pemikiran Raden Ajeng (RA) Kartini yang dituangkan dalam buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" fokus pada upaya untuk mewujudkan emansipasi dan kesetaraan bagi perempuan.

"Hari ini, semangat 'Habis Gelap Terbitlah Terang' telah terwujud dalam banyak bentuk. Perempuan Indonesia telah menunjukkan kemampuannya dalam berbagai profesi dan bidang ilmu," kata Giwo.

Dia mengemukakan, catatan-catatan RA Kartini telah menginspirasi banyak perempuan untuk mengembangkan potensi dan meraih prestasi di berbagai bidang.

Sebagai gambaran, Giwo mengutip statistik tahun 2024 yang menunjukkan bahwa perempuan di Sulawesi Utara rata-rata menempuh pendidikan selama 9,85 tahun, lebih lama dibandingkan laki-laki (9,7 tahun).

Di wilayah Sumatera Barat, perempuan rata-rata menempuh pendidikan selama 9,3 tahun atau lebih lama dibandingkan dengan laki-laki (9,2 tahun).

Selain itu, menurut data pemerintah sekitar 70 persen dari seluruh guru di Indonesia adalah perempuan, menunjukkan bahwa perempuan berperan besar dalam mendidik dan membangun karakter generasi penerus bangsa.

Giwo mengemukakan bahwa peran perempuan di bidang ekonomi juga sudah meningkat signifikan.

Tidak sedikit perempuan yang sukses memimpin dan mengembangkan usaha ekonomi.

Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menunjukkan bahwa sekitar 64 juta dari total 65 juta usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia merupakan usaha mikro, dan sekitar 60 persen di antaranya dikelola oleh perempuan.

"Ini menunjukkan betapa perempuan menjadi tulang punggung perekonomian," kata Giwo, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Wanita Sejahtera.

Namun, Giwo mengingatkan, perjuangan untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak perempuan belum selesai.

Karena, sampai sekarang masih ada perempuan yang menghadapi diskriminasi, pelecehan, dan kekerasan.

Masih ada pula perempuan yang belum bisa mengakses layanan pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar yang lain.

Giwo menyemangati para perempuan untuk terus berjuang menghadapi hambatan dan tantangan.

"Jadilah perempuan yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga mengeksekusi, tidak hanya bertanya, tetapi juga menjawab tantangan zaman," katanya.

"Perempuan Indonesia harus terus berjalan, menembus batas-batas lama, dan menciptakan ruang-ruang baru yang setara, inklusif, dan penuh harapan," ia menambahkan.

Sumber: berita Nasional.com
×
Berita Terbaru Update