By Redaksi 10 Januari 2025 Tanpa Amanah Jurnalis Beda
Alamanahjurnalis.com -
oleh : Prof. Admi Syarif, PhD
dosen Unila dan tukang tulis
Musim durian selalu saja membawa suasana yang berbeda.
Pedagang berjejer di pinggir jalan, menumpuk durian-durian dengan bentuk dan ukuran bervariasi. Harganya pun bervariasi, dari yang murah hingga yang premium dengan daging tebal, manis, dan lembut. Suara tawar-menawar terdengar riuh, dan para pecinta durian berburu buah terbaik untuk dinikmati bersama keluarga atau teman. Setiap durian yan akan dibeli diperiksa dengan cermat, untuk mendapatkan kualitas durian terbaik. Suasana kebersamaan pun terasa ketika berkumpul, membuka durian, dan menikmati buah berduri ini sambil berbagi cerita.
Sepertinya makan durian bersama memang simbol kebahagiaan sederhana. H
Melihat ramainya musim durian di Lampung, jadi teringat cerita berburu durian saat saya masih bermukim di negeri Sakura, Jepang, tahun 1995 -2007.
Hidup di Jepang sebagai pencinta durian memang penuh tantangan, terutama karena harga durian di sini terbilang fantastis. Bayangkan, satu buah durian Monthong (adal Thailand) bisa dihargai sekitar 3000 Yen, atau setara 500 ribu rupiah! Namun, bagi pencinta durian sejati, ada trik khusus untuk menikmati durian berkualitas tanpa membuat kantong jebol: berburu diskon!
Orang Jepang umumnya tidak menyukai durian yang terlalu matang. Mereka lebih memilih durian dengan tekstur kenyal dan aroma yang ringan. Akibatnya, durian matang dengan aroma khas sering kali dianggap kurang diminati, dan inilah yang menjadi peluang emas bagi saya. Durian yang tadinya dihargai 3000 Yen bisa diobral hingga 70% lebih murah ketika sudah matang dan berbau.
Di dekat apartemen saya, ada sebuah supermarket besar bernama Freshsai yang terkenal dengan potongan harga besar-besaran untuk produk segar, terutama buah-buahan. Yang membuat tempat ini semakin spesial adalah, Yulia—sang pujaan hati—bekerja part-time di sana sebagai petugas pelabel diskon. Tentu saja, ini menjadi keuntungan besar, karena Yulia selalu memberikan informasi eksklusif ketika ada durian yang di sale akan di-sale.
Suatu hari, Yulia memberi kabar bahwa ada beberapa durian Monthong super di Freshsai yang akan didiskon. Tanpa menunggu lama, saya langsung bergegas ke sana. Benar saja, durian-durian besar dengan berat sekitar 4 kilogram, yang biasanya di luar jangkauan kantong, kini hanya dihargai 1000 Yen per buah. Saya dan Yulia tertawa puas sambil memasukkan beberapa durian ke keranjang belanja. Pastinya durian itu dalam kondisi sempurna: daging tebal, manis, dan lembut—benar-benar kualitas premium.
Apartmen kecil kami berubah menjadi surga kecil dengn aroma khas durian. So, siapa bilang di Jepang tidak bisa menikmati durian ? Dl Tentu saja dengan sedikit usaha, strategi, dan bantuan dari Yulia, tetap bisa memuaskan selera di negeri Sakura. Ingat dang lupo Bahagia geh !
Kita akhiri dengan pantun ya sahabat !
Ke pantai Mutun membeli ikan
Tak lupa singgah di Shkadanham
Cerita durian memang penuh kenangan
Rasanya nikmat tiada tandingan.(*)(Red)