By Redaksi 19 Desember 2024 - Tanpa Amanah Jurnalis Beda
Bogor, Alamanahjurnalis.com | Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengingatkan pentingnya manfaat air dalam mewujudkan program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dirinya menjelaskan, air memiliki peran strategis mulai dari mendukung program hilirisasi hingga swasembada pangan yang tertuang dalam Asta Cita.
Hal ini disampaikan Bima dalam Musyawarah Nasional (Munas) V Asosiasi Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum Seluruh Indonesia (Asdepamsi) di Hotel Salak Heritage Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/12/2024). "Semua yang terkait dengan Asta Cita itu betul-betul ada kaitannya dengan apa yang Bapak/Ibu kerjakan," ujarnya.
Bima membeberkan beberapa program Asta Cita yang berkaitan dengan air. Program ini di antaranya pengembangan infrastruktur, kesehatan, industrialisasi, hilirisasi, hingga swasembada pangan.
"Kemudian nomor enam, ada pengembangan desa ada akses air juga di situ, nomor delapan bicara lingkungan dan alam ada air, hampir semua Asta Cita itu ada irisan dengan apa yang menjadi tupoksi (tugas pokok dan fungsi) dari Bapak/Ibu semua," ujarnya.
Khusus untuk swasembada pangan, Bima mengatakan, diperlukan sinkronisasi dan akselerasi antara pemerintah pusat dan daerah agar semuanya berjalan selaras. Terlebih saat ini Presiden Prabowo sudah menargetkan swasembada pangan dalam waktu dua tahun. Untuk itulah, lanjut Bima, diperlukan irigasi dan infrastruktur pertanian yang berdaya.
"Artinya apa? Kita perlu lahan, kita perlu irigasi yang lancar, Artinya apa? Kita perlu infrastruktur [dan] instruktur pertanian yang betul-betul berdaya, kita perlu pupuk yang murah," tegasnya.
Tidak hanya itu, Bima menegaskan, setiap tahunnya pertanian Indonesia ditargetkan mampu memproduksi 30 juta ton untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat. Karena itu, perlunya dukungan terkait dengan ketersediaan lahan dan irigasi yang andal.
"Kemarin Pak Menko [Pangan] rapat bersama Mendagri memerintahkan kepada seluruh kepala daerah untuk mendata kondisi irigasi di seluruh Indonesia, jadi kita bisa tahu kondisi irigasi gimana," ungkapnya.
Selain itu, menurut Bima, untuk mendukung sistem irigasi, maka diperlukan penyaluran anggaran yang tepat sasaran serta sinergi dari kabupaten/kota untuk melakukan pendataan. Bukan hanya sinergi, Bima juga menekankan pentingnya akselerasi dan sinkronisasi agar irigasi dapat berjalan dengan baik.
Dalam kesempatan tersebut, Bima juga menyoroti kondisi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang masih membutuhkan upaya peningkatan. Dirinya membuka ruang dialog dengan pengurus Asdepamsi dalam meningkatkan kinerja.
"Selama saya diamanahkan di posisi yang ini (Wamendagri), saya akan selalu terbuka membuka dialog dan komunikasi dengan teman-teman semua dengan pengurus Asdepamsi," pungkasnya.
Pewarta: Ninik Qurotul Aini, S.Th.I., C.Par/ Puspen Kemendagri