Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemerintah Bakal Rogoh Rp 800 M Per Hari untuk Program Makan Bergizi Gratis

| October 09, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-09T07:37:18Z


Alamanahjurnalis.com - JAKARTA – Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bakal menggelontorkan anggaran sampai Rp 800 miliar per hari untuk mendanai program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Program yang digawangi Badan Gizi Nasional ini dinilai bakal menjadi bagian dari investasi besar pemerintah dalam memperkuat sumber daya manusia (SDM) melalui penyediaan makanan bergizi secara gratis kepada jutaan penerima.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyatakan program ini, jika diimplementasikan secara penuh, akan menjangkau hingga 82,9 juta penerima dengan anggaran sebesar Rp 400 triliun. 

"Kalau program ini sudah jalan, maka Badan Gizi Nasional akan belanja Rp 1,2 triliun setiap hari untuk investasi SDM masa depan. Sekitar 75 persen dari Rp 1,2 triliun itu untuk intervensi Makan Bergizi Gratis, itu kurang lebih Rp 800 miliar setiap hari," kata Dadan dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta, Selasa (8/10/2024), seperti dikutip dari Antara.

Program ini, kata Dadan tidak hanya berfokus pada pemberian makanan bergizi, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian pedesaan.

Sebab, bahan baku makanan seperti beras, sayuran, ayam, telur, dan susu akan dibeli langsung dari koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang melibatkan petani dan peternak lokal. 

“Salah satu kelemahan ekonomi Indonesia selama ini adalah kurangnya likuiditas di pedesaan. Melalui program investasi masa depan ini, likuiditas desa akan ditingkatkan,” tambah Dadan. 

Setiap satuan pelayanan yang melibatkan 3.000 anak, misalnya, memerlukan sekitar 200 kg beras, 350 kg ayam atau 3.000 telur, 350 kg sayuran, dan 600 liter susu per hari.

“Ini baru untuk satu satuan pelayanan. Jika program ini berjalan penuh, akan ada sekitar 30.000 satuan pelayanan di seluruh Indonesia yang melayani ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak sekolah dari PAUD hingga SMA, termasuk santri dan sekolah-sekolah keagamaan. Ini adalah skala yang sangat besar,” papar Dadan.

“Bahan baku ingin kami dapatkan dari BUMDes dan koperasi. Jadi, kalau ada pengusaha yang besar ingin memasok dan bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional, silakan berkoordinasi dengan koperasi dan BUMDes, supaya mereka juga mendapat cipratan ekonomi dari program ini,” sambung Dadan.

Program ini akan mulai diimplementasikan penuh pada Januari 2025, namun uji coba skala lebih besar akan dilaksanakan pada November 2024. 

Penentuan sasaran peserta uji coba akan ditentukan melalui pihak sekolah terlebih dulu, sambil Badan Gizi Nasional mendata jumlah ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak sekolah guna memperoleh data riil. 

"Karena kami tidak bisa menggunakan data sekunder karena data itu sangat dinamis. Jadi, jumlahnya baru akan kami tentukan ketika satuan pelayanan sudah ada di daerah," jelas Dadan.

Dadan memastikan program Makan Bergizi Gratis yang dilaksanakan Badan Gizi Nasional akan dilakukan secara terpusat dan terkendali. Dana yang diterima dari negara akan langsung disalurkan ke satuan pelayanan yang mengimplementasikan program ini.

Sumber: kompas.com
×
Berita Terbaru Update