Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Presiden Terpilih Prabowo: Ekonomi Kerakyatan Menuju Indonesia Emas 2045

| July 14, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-14T06:23:28Z


Alamanahjurnalis.com - Menurut Presiden Terpilih Prabowo, Perekonomian harus mengutamakan rakyat demi meningkatnya kualitas hidup dan kesejahteraan. Ekonomi kerakyatan inilah yang menjadi benang merah visi ekonomi Prabowo hingga maju kembali sebagai capres untuk ketiga kalinya pada Pemilu 2024.

Dikutip dari kompas.com, dalam bertransformasi menjadi negara yang maju dan makmur, kini konteksnya adalah memanfaatkan waktu dan peluang yang hanya tinggal sekitar dua dekade menuju 2045. Untuk itu, melanjutkan apa yang sudah dikerjakan presiden terdahulu akan menciptakan situasi yang kondusif.

Tantangan yang dihadapi Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas 2045 tidak ringan. Percepatan dan keberlanjutan pembangunan harus dilakukan di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global dan geopolitik, serta krisis iklim.

Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, mulai 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6-7 persen. Pertumbuhan itu harus didukung dengan penguatan peran pemerintah dalam roda ekonomi dan pembangunan yang sesuai dengan falsafah ekonomi Pancasila.

Dalam pemaparan visi, misi, dan program Prabowo-Gibran, prinsip ekonomi Pancasila adalah paham ekonomi yang mengambil esensi terbaik dari kapitalisme dan sosialisme. Suatu paham ekonomi yang membuka lebar kesempatan berinovasi dengan kebebasan pasar, tetapi juga memperhatikan dan menjamin jaring pengaman sosial untuk masyarakat yang paling lemah.

Dari delapan misi Asta Cita yang dirumuskan, sebagian mengacu pada pembangunan ekonomi. Intinya adalah memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Pengembangan infrastruktur akan dilanjutkan dan meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta mengembangkan agromaritim industri di sentra produksi melalui peran aktif koperasi.

Selain itu, perlu pula melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Desa menjadi sentral karena pembangunan dimulai dari desa untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, serta pemberantasan kemiskinan.

Program makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil, hanya merupakan satu dari delapan program jalur cepat untuk mengatasi tengkes (stunting) demi mencapai kualitas SDM dan kualitas hidup yang baik.

(Redaksi)
×
Berita Terbaru Update