Alamanahjurnalis.com - Kediri - Kepemimpinan (Leadership) merupakan sebuah bidang riset dan juga suatu keterampilan praktis yang mencakup kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk "memimpin" atau membimbing orang lain, tim, atau seluruh organisasi.
Bercermin pada pola kepemimpinan Nabi Muhammad saw, terdapat empat ciri kepemimpinan, yaitu : shidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya dan diandalkan), fathonah (cerdas, berpengetahuan) dan tabligh (berkomunikasi dan komunikatif). Dalam konsep Islam, semua orang adalah pemimpin dan setiap orang harus mempertanggungjawabkan tindakannya kepada sesama manusia dan Tuhan kelak di akhirat. Adanya pertanggungjawaban ini menyiratkan bahwa seorang pemimpin pada level dan posisi apapun niscaya mengemban amanah yang harus dilaksanakan sesuai dengan pemegang amanah (QS 4 : 58).
Agama Islam mengajarkan supaya manusia selalu mengingat Allah, karena hatinya akan tenteram, sehingga Allahpun memberinya taufiq kepada jalan yang mudah dalam hidupnya (QS 13 : 28, 87 : 8-10). Yang dimaksud jalan yang mudah di sini adalah jalan yang membawa kepada kebahagiaan, termasuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia di dunia, dengan tetap memperhatikan dalam mencari “Ishlah” di antara umat manusia dan perintah agar manusia selalu memikirkan masa depan yang jauh sampai di akhirat kelak.
Agama Islam mengajarkan bekerja sebagai tanda syukur kepada Allah dan dalam mencari kebahagiaan akhirat, namun tidak melupakan kebahagiaan duniawi (QS 28 : 77, 34 : 13), sebagian besar yang dinikmati manusia adalah dari hasil usahanya (QS 36 : 35). Pemimpin yang baik menurut pandangan Islam adalah yang melaksanakan program kebaikan dan bermental baik, sesuai dengan perintah Allah (QS 21 : 73)
Perilaku orang yang beriman dan bertaqwa merupakan perilaku yang menyenangkan dan mulia. Sebab orang yang beriman dan bertaqwa selalu akan berbuat baik. Allah menjamin self control orang yang bertaqwa, karena di mana pun berada, ia merasa diawasi oleh Allah (QS 57 : 4). Demikian kuatnya orang bertaqwa merasakan pengawasan dari Allah, sehingga kedekatannya terhadap kekuasaan Allah dirasakan begitu dekat, lebih dekat dari urat lehernya (QS 50 : 16)
Orang yang beriman dan bertaqwa tidak akan mampu berbuat kerusakan di muka bumi. Hal ini dimungkinkan karena dalam perilakunya ia akan menjelmakan lima sifat utama yaitu memiliki sifat-sifat yang disukai Allah dan Rasul-Nya, perilakunya akan memiliki sifat mawas diri, mencerminkan sifatnya dalam mengendalikan hawa nafsu, mencerminkan sifat kepedulian sosial yang tinggi, aktif dalam memahami sunnatullah. Namun disertai oleh sikap syukur, lapang dada dan berjiwa besar.
Penulis : Ninik Qurotul Aini