Alamanahjurnalis.com - Penganiayaan dan kriminalisasi kembali terjadi pada wartawan yang telah melaksanakan kegiatan jurnalistik di Balai Desa Payaman Plemahan Kediri Jawa Timur Kamis 18 Juli 2024.Djoko Karyono wakil ketua Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) DPW Jatim mendapatkan perlakuan arogan yang dilakukakan oleh oknum perangkat desa payaman.
Menurut Djoko Karyono selaku awak media yang menjadi korban menuturkan kronologi yang dialaminya, "Saya bersama rekan saya ada acara kunjungan ke Balai Desa Payaman, Kec. Plemahan Kab. Kediri. Kebetulan saya yang njoki sepeda, rekan saya sudah dahulu menuju ke ruangan Sekdes, saya sudah lepas kunci sepeda dan helm menyusul ke ruangan Sekdes." ujarnya.
Dalam perjalanan melihat rekan saya keluar dari ruangan Sekdes,saya melihat rekan saya dipukul kakinya dengan gulungan kertas oleh petugas pelayanan," lanjutnya.
"Melihat situasi seperti itu, saya klarifikasi, pelaku menjawab, "topinya nggak dilepas". Saya menjawab, "Lho, caranya nggak begitu, sebelum masuk ke ruang sekdes seharusnya sampean peringatkan,terus nggak usah pakai memukul segala, pelaku menjawab, "apa nggak terima ta?" oknum tersebut juga mengatakan saya gak takut pada wartawan, "papar korban.
Dari situlah awal kejadiannya, kemudian terjadi pemukulan ke saya tetapi juga ada yang melerai," ujarnya
Setelah kejadian tersebut awak media yang menjadi korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Plemahan,kemudian dilakukan visum di Puskesmas Puhjarak yang hasilnya bisa diambil 2 hari lagi.
Di samping penganiayaan, dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (UU Pers) yakni pasal Pasal 18 ayat (1) UU Pers di mana menghalangi wartawan melaksanakan tugas jurnalistik dapat dipidana 2 tahun penjara atau denda paling banyak Rp500 juta.
Atas kejadian tersebut ketua komando Satbel Pers PWDPI DPW Jatim Mahmud akan mengambil langkah hukum atas apa yang dilakukan oknum arogan perangkat desa payaman tersebut agar masalah ini disikapi aparat kepolisian dengan serius agar di kemudian hari tidak lagi terjadi kasus-kasus serupa yang menimpa para wartawan yang bekerja dilindungi undang-undang.
(Tim)