Alamanahjurnalis.com - Kediri - Petilasan Sri Aji Joyoboyo sekitar 10 km, 5 menit dari kota Kediri atau 120 km (2,5 jam) dari Surabaya. Petilasan ini terletak 6 km sebelah utara Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri. Tepatnya, di Desa Menang, Kecamatan Pagu.
Petilasan Sri Aji Joyoboyo dipercayai sebagai tempat muksa Prabu Sri Aji Joyoboyo yang terkenal sebagai Raja Kediri abad XII. Situs-situs yang ada di kawasan budaya ini seperti Sendang Tirto Kamandanu dan Arca Totok Kerot. Banyak pengunjung yang melakukan ziarah di situs ini dan puncak ritual di Pamuksan tanggal 1 Suro dengan ribuan pengunjung dari berbagai daerah untuk prosesi ritual.
Sri Aji Joyoboyo memerintah Kediri tahun 1135 - 1157 M dan berhasil menyatukan Jenggala yang dipisahkan Airlangga pada tahun 1042 M. Sri Aji Joyoboyo terkenal dengan kitab "Jongko Joyoboyo" yang berisi ramalan kejadian di Pulau Jawa.
Sebuah bangunan di tengah situs Pamuksan Sri Aji Joyoboyo Kediri adalah tempat yang dipercaya sebagai tempat pamuksan Sri Aji Joyoboyo. Bangunan itu terbagi tiga tempat, yang mewakili tiga fase muksa yaitu Loka Mukso sebagai tempat muksa, Loka Busana sebagai tempat busana dan Loka Makuto sebagai tempat mahkota. Sedangkan Sendang Tirto Kamandanu merupakan pemandian yang digunakan oleh Sang Prabu Joyoboyo sebelum ia muksa.
Rangkaian Adat Budaya dan Religi Upacara 1 Suro 2024 Desa Menang Kecamatan Pagu Kediri, antara lain Makan dan Minum Gratis Malam 1 Suro diselenggarakan oleh Paguyuban Gajah Purwo yang diketuai oleh Mbah Husein.
Kemudian di tempat Pamuksan, tampak Juru Kunci Mbah Mukri menertibkan para pengunjung. Banyak juga tamu dari padepokan yang datang dari berbagai daerah untuk mengadakan ritual di Petilasan Sri Aji Joyoboyo ini.
Sedangkan Sendang Tirto Kamandanu dipercaya masyarakat bahwa air sendang ini dapat bermanfaat bagi yang mandi di sini. Aparat keamanan Satsamapta Polres Kediri tampak menjaga keamanan di sekitar lokasi.
Jurnalis : Ninik Qurotul Aini