Alamanahjurnalis.com -
SURABAYA - Agenda kunjungan dan kerjasama sudah lumrah terjadi dalam situasi kampus. Studi wawasan dan seminar kolaboratif dipilih sebagai tema pertemuan dua institusi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) di Jawa Timur ini. Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Ponorogo bertandang ke Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Ampel Surabaya. Nampak hadir mengiringi rombongan mahasiswa/i IAIN Ponorogo dengan almamater khas hijau mudanya (22/5/24).
“Kunjungan ini untuk ajang silaturahim, sharing pengetahuan berikut membangun kerjasama antara Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) FUAD IAIN Ponorogo dengan Program Studi KPI FDK UIN Sunan Ampel Surabaya” ujar Dr Sokhi Huda M.Ag selaku Ketua Prodi (Kaprodi) KPI FDK UINSA Surabaya.
Acara dimulai pukul 08.30 WIB di Gedung Student Center lantai tiga UIN Sunan Ampel Surabaya. Diawali dengan sambutan kunjungan oleh Dr Achmad Munir, M.Ag Dekan FUAD IAIN Ponorogo. Dia mengatakan bahwa maksud kunjungan ini untuk membangun jaringan, studi dan menimba pengalaman dari Prodi KPI FDK UINSA yang berstatus Akreditasi Unggul.
“Agenda ini sekaligus dapat menambah wawasan untuk mahasiwa KPI kami” tambah Kayyis Fithri Ajhuri, M.A yang menjabat sebagai Kaprodi KPI FUAD IAIN Ponorogo.
Menurut Kaprodi Magister KPI, Dr. Hj. Luluk Fikri Zuhriyah, M.Ag bahwa pada waktunya, lulusan KPI dapat berkesempatan melanjutkan program S2 KPI di sekolah pasca sarjana UIN Sunan Ampel Surabaya.
Mengacu pada jadwal agenda yang telah ditetapkan, dua komentar terakhir disampaikan dalam sesi sharing informasi kompetensi dan kelulusan. Kemudian acara dilanjut dengan Seminar Kolaboratif. Peserta yang hadir semakin bersemangat.
“Total kehadiran 100 Peserta, terdiri dari 43 mahasiswa/i dan 7 dosen pendamping dari KPI FUAD IAIN Ponorogo dan selebihnya mahasiswa/i berikut dosen-dosen selaku tuan rumah” ungkap Azzam selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) KPI FDK UINSA Surabaya .
Pembicara pertama, Wakil Dekan III FUAD IAIN Ponorogo, Dr Iswahyudi, M.Ag yang focus mengulas mengenai dakwah transformatif di era new media.
“Perihal dakwah adalah transfer pengetahuan untuk diikuti dan kemudian menginspirasi obyek dakwah. Sesuai zamannya, pemanfaatan media sosial dapat menjadi pilihan” ulas Iswahyudi yang juga dikenal sebagai sosok pekerja sosial dan keagamaan sekaligus menjadi Pengasuh Pesantren Nurul Azhar di desa Gunungan, Kecamatan Sampung di Kabupaten Ponorogo.
Senada dengan teori hidayah yang disampaikan oleh Dr Sokhi Huda M.Ag, bahwa dakwah hari ini adalah penunjuk jalan bagi umat untuk menjemput hidayah, dakwah mengajak melakukan riyadhoh spiritual, amar ma’ruf dan nahi munkar sehingga masyarakat akan dapat menemukan hidayah dari Allah SWT.
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Dr Achmad Munir, M.Ag Dekan KPI FUAD IAIN Ponorogo dengan Dr Moch. Choirul Arif, S.Ag, M.Fil.I Dekan FDK UINSA Surabaya. Ketika dikonfirmasi perihal kesepakatan yang akan dilaksanakan, Choirul Arif mengatakan bahwa wacana kerjasama antara kedua belah fihak terkait dengan agenda pengabdian masyarakat dan riset bersama di masa yang akan datang.
Liputan : Tias Satrio Adhitama