Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Petirtaan Jolotundo Mojokerto, Pertapaan Prabu Airlangga yang Ramai Dikunjungi

| April 29, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-28T19:48:23Z


Alamanahjurnalis.com - Mojokerto - Secara geografis Candi Jolotundo berada di ketinggian sekitar 800 m di atas permukaan laut tepatnya di Bukit Bekel, lereng barat Gunung Penanggungan Desa Seloliman, KecamatanTrawas, Kabupaten Mojokerto.

Dikutip dari berbagai sumber, situs Candi Jolotundo, atau yang kerap disebut Patirtan Jolotundo, adalah salah satu peninggalan sejarah kerajaan sebelum Majapahit. Situs berupa Candi dengan air yang mengalir dari berbagai sudut candi itu merupakan monumen cinta kasih Raja Udayana dari Bali untuk menyambut kelahiran anaknya, Prabu Airlangga, yang di bangun pada tahun 899 Saka. 


Banyak orang menyebutkan juga bahwa candi ini adalah tempat pertapaan Airlangga setelah mengundurkan diri dari singgasana dan diganti anaknya.

Dari pendekatan arkeologis, Jolotundo memiliki keabsahan yang penting, karena menunjukkan perkembangan seni bangunan dan kepercayaan yang luhur.


Struktur bangunan petirtaan yang terbuat dari batu andesit ini menggambarkan keahlian tinggi dalam seni memahat dan pembuatan bangunan pada masa tersebut. Motif-motif hiasan yang ada di dinding petirtaan menunjukkan pengaruh budaya Hindu, yang menjadi dominan pada masa kerajaan-kerajaan di Jawa pada periode kuno.

Candi Jolotundo memiliki sendang atau tempat air berdindingkan batu, di sisi kiri dan sisi kanan, berukuran 2x2 meter menghadap ke Barat. Air sumber keluar dari lubang di tengah batu dinding di sisi timur. Sementara di tengah ada kolam bertingkat, dan di bawahnya terdapat kolam berukuran sekitar 6x8 yang dipenuhi banyak ikan.

Air di Petirtaan Jolotundo dipercaya memiliki khasiat penyembuhan dan dapat memberikan kesucian. Karena itu, hingga saat ini, banyak masyarakat setempat yang masih mempercayai keistimewaan air dari petirtaan ini dan datang untuk berziarah atau mandi di sana.


Dinas Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto mendesain Situs Candi Jolotundo untuk dikembangkan menjadi wisata religi, karena di situs tersebut memang memiliki nilai budaya yang cukup kental.

Tempat ini juga dikembangkan sebagai destinasi wisata keluarga dan pendakian baik untuk kepentingan keagamaan spiritual maupun wisata rekreasi menuju ke Gunung Penanggungan atau Bukit Bekel.

Editor : Ninik Qurotul Aini
×
Berita Terbaru Update