Alamanahjurnalis.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menjadi orang yang “terkutuk”, dan menyatakan bahwa Turki menganggap keputusan Mahkamah Internasional mengenai Israel tidak cukup, dan prosesnya harus dilanjutkan.
Erdogan mengatakan demikian dalam pertemuan dengan kaum muda di kota Eskişehir di bagian barat laut Turki, Senin (29/1).
“Ini adalah keputusan yang tidak diharapkan oleh Israel. Kita entah bagaimana mendapatkan hasil yang diinginkan. Apa ini cukup? Tidak,” katanya.
Dia menambahkan, “Kami mencoba memperluas operasinya. Saya berterima kasih kepada Presiden Afrika Selatan, dan kita berkata mari kita lanjutkan ini. Hasil di Majelis Umum PBB sangat penting.”
Erdogan menjelaskan, “121 negara mengakui genosida Israel, dan hanya 9-10 negara yang bersuara mendukung AS. 40 negara abstain dalam pemungutan suara, dan perlahan-lahan mereka mulai mendukung kita. Kita akan melanjutkan proses ini.”
Erdogan menekankan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah “dikutuk di negaranya.”
Erdogan sebelumnya telah berulang kali menyebut Netanyahu sebagai “algojo” dan “pembunuh,” dan menyatakan bahwa dia melakukan genosida di Jalur Gaza untuk memperpanjang karir politiknya dan menghindari persidangan yang dimulai terhadapnya di Israel. Ankara juga menolak untuk mengakui Hamas sebagai organisasi teroris.
Sumber : liputanIslam.com