Alamanahjurnalis.com - Kediri - Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang lainnya adalah akal budi. Hal ini dianugerahkan oleh Tuhan agar kehidupan manusia lebih teratur. Dalam memanfaatkan kemampuan berpikirnya, manusia harus mau dan mampu berpikir. Salah satunya dengan mempelajari bagaimana logika bekerja secara baik dan benar, agar tidak menghasilkan output yang buruk karena kekeliruan dalam berpikir dan logika yang cacat, atau juga dikenal dengan istilah Logical Fallacy, termasuk Falasi Zionis dalam konflik Israel-Palestina.
Dikutip dari liputanislam.com, dalam Seri Falasi Zionis (01 - 06) membantu kita memberikan jawaban atas falasi-falasi kaum Zionis Israel, yaitu :
Falasi Zionis (01) : Jangan Ganggu Preman
Kalau saya jadi orang Palestina, saya tak akan berani mengusik Israel yang memiliki kekuatan militer luar biasa canggih. Mengusik Israel itu seperti mengganggu preman yang sedang tidur nyaman. Wajar saja Israel mengamuk. PREMAN kok diganggu! Yang bener saja!
Jawaban :
Ok, paham. Artinya Zionis itu preman jahat yang liar, kejam, dan berbahaya.
Falasi Zionis (02) : Karena Mereka Kuat dan Mampu
Kalau saya jadi orang Israel, ketika saya diusik dan diserang, pasti saya akan membalas dengan balasan yang lebih mematikan. Kenapa? Karena kami bisa melakukan pembalasan; karena kami punya senjata dan kekuatan. Serangan yang lebih mematikan juga diperlukan sebagai pelajaran supaya orang-orang Palestina tidak lagi kurang ajar dan bersikap tahu diri. Sudah tahu kekuatannya tidak seberapa, kok berani-beraninya melawan.
Jawaban :
Ngakunya rasional dan beradab. Ternyata senjata andalannya logika hutan rimba.
Falasi Zionis (03) : Agresi yang Baik Hati
Militer Israel sangat baik hati. Buktinya, sebelum menyerang sasaran tertentu, mereka memberikan peringatan kepada warga di sekitar objek yang akan diserang.
Jawaban :
Jadi, cukup dengan kasih peringatan serangan brutalnya berubah menjadi agresi yang baik hati, ya?
Falasi Zionis (04) : Jangan Pernah Menyalahkan Israel
Warga sipil Palestina itu mestinya melawan HAMAS, karena mereka menjadi korban serangan balasan Israel gara-gara HAMAS menyerang Israel. Jadi ketika warga sipil Palestina ikut menjadi korban, itu adalah salah mereka0. Siapa suruh mendukung HAMAS?. Jangan pernah salahkan Israel.
Jawaban :
Ya jangan pernah menyalahkan penjajah. Kalau ada korban sipil, yang salah adalah para pejuang kemerdekaan.
Falasi Zionis (05) : Melawan Israel itu Tindakan Irasional
Dalam menghadapi Israel, mestinya orang-orang Palestina itu diam dulu, mengatur strategi, dan mencari celah untuk bernegosiasi atau berunding. Itulah pilihan yang rasional. Jadi, perilaku orang-orang Palestina sekarang ini menunjukkan bahwa mereka bukan orang yang rasional.
Jawaban :
Ketika rumahmu dirampok, anakmu diculik, adikmu dibunuh, dan kau diusir dari rumahmu, langkah itukah yang akan kamu ambil? Di mana harga dirimu?
Falasi Zionis (06) : Ada Teroris di Palestina. Palestina itu tidak layak dibela. ISIS dan Al-Qaeda punya slogan pembelaan terhadap Palestina. Organisasi-organisasi ekstrem dan radikal juga pasti menyuarakan pembelaan kepada Palestina. Jadi, untuk apa bersuara yang sama seperti mereka?
Jawaban :
Wah, kalau sebuah bangsa terjajah hanya layak dibela ketika penduduknya adalah orang baik, mestinya bangsa Indonesia dulu tak perlu didukung untuk merdeka. Bukankah PKI juga mendukung kemerdekaan Indonesia?
Falasi Zionis memang tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan dalam berpikir yang umumnya terjadi akibat tidak disiplinnya manusia dalam mengolah pemikirannya, baik secara sadar atau tidak sadar. Falasi Zionis mungkin saja terasa benar dan baik-baik saja namun sebenarnya mengandung kekeliruan mendasar, terutama dalam proses penalarannya.
Editor : Ninik Qurotul Aini