Alamanahjurnalis.com - Kediri - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu masa bodoh terhadap sidang Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) terkait dugaan genosida yang dilakukan negaranya terhadap warga Palestina di Gaza.
Netanyahu menyebut badan peradilan yang berbasis di Den Haag itu sekalipun tak akan bisa menghentikan operasi militer Israel di Gaza.
"Tidak ada yang akan menghentikan kami. Entah itu Den Haag, Poros Kejahatan, atau yang lainnya," kata Netanyahu dalam konferensi pers, Sabtu (13/1), dikutip dari AFP.
Poros Kejahatan yang disebut Netanyahu merujuk pada kelompok-kelompok dalam "poros perlawanan" di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman.
Dalam kesempatan itu, Netanyahu juga bersumpah bakal terus melancarkan serangan di Gaza sampai mereka mencapai kemenangan.
"Adalah mungkin dan perlu untuk melanjutkan [serangan] sampai kami menang, dan kami (benar-benar) akan melakukannya," ujar dia.
Netanyahu menyatakan demikian setelah Mahkamah Internasional menggelar dengar pendapat pekan ini terkait gugatan Afrika Selatan bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza.
Sejak diluncurkan Oktober lalu, agresi Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 23.800 orang, dengan mayoritas anak-anak dan perempuan. Jumlah itu sama dengan satu persen dari total 2,3 juta warga Gaza sebelum agresi.
Israel sendiri hingga kini terus menyerang tanpa pandang bulu ke berbagai fasilitas sipil Gaza. Baik sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, sampai kamp pengungsian terus menjadi target gempuran Zionis.
Serangan-serangan Israel ini pun memicu kemarahan dari komunitas internasional. Kelompok-kelompok sekutu Hamas Palestina bahkan terang-terangan menyerang pasukan Zionis dan sekutu dari negara masing-masing.
Serangan itu salah satunya dilancarkan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Karena Houthi terus menyerang meski sudah diwanti-wanti AS, Washington baru-baru ini meluncurkan rentetan serangan mematikan terhadap milisi tersebut.
Sumber : cnnindonesia