Alamanahjurnalis.com - Kediri - Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) adalah organisasi olahraga yang diinisiasi oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922 dan kemudian disepakati namanya menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate pada kongres pertamanya di Madiun pada tahun 2948.
PSHT bertujuan untuk mendidik manusia agar menjadi pribadi yang berbudi luhur, mengetahui apa yang benar dan yang salah.
Ajaran MOLIMO dalam PSHT yaitu dilarang ngombe (minum-minuman keras), dilarang medok (maen perempuan), dilarang maen (berjudi), dan madat (kecanduan obat-obatan).
Dalam perekrutan anggota PSHT syaratnya adalah berumur minimal 16 tahun. Latihan silat ini seminggu dua kali, mulai pukul 16.30 sampai dengan 01.00 WIB, yaitu malam Kamis dan malam Minggu. "Dilakukan malam hari karena saat malam hari itu suasananya sunyi sehingga kita dapat berlatih dengan sungguh-sungguh dan berkonsentrasi dalam latihan ini," kata Pak Dhowir, pengurus Ranting PSHT Pare, Kediri. Latihan rutin PSHT Ranting Pare ini diikuti 8 rayon dan ada sekitar 80 siswa yang hadir di lapangan voley di Dusun Cangkring, Desa Pelem, Kec. Pare.
Dalam mendidik siswa menjadi seorang pendekar, PSHT selalu mengadakan tes kenaikan sabuk per 3 bulan yang menandakan kenaikan jenjang setiap latihannya. Beberapa tahap yang dilalui para siswa yaitu diantara tahap mengikuti latihan Sabuk Polos, Sabuk Jambon, Sabuk Hijau dan terakhir Sabuk Putih Kecil.
Dalam rangka memperingati eksistensinya selama 100 tahun, PSHT menawarkan gaya yang berbeda dengan warna dan desain unik, memberikan pengguna beragam opsi untuk meningkatkan kisah media sosial PSHT dalam pengembangan pencak silat dan ajaran PSHT yang berbasis riset.
Penulis : Ninik Qurotul Aini