Alamanahjurnalis.com - Sebenarnya di dalam Al Qur'an banyak ayat-ayat yang menyebut Israel (Yahudi) sebagai kaum terpilih, misalnya, "Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepada kalian dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kalian atas segala umat." (QS 2:47)
Allah menjadikan bangsa Israel sebagai umat pilihan-Nya, karena kasih-Nya kepada Israel, Allah menolong mereka dari kesengsaraan yang dimulai dari pembebasan Israel dari perbudakan Mesir menuju tanah yang subur, yang berlimpah-limpah susu dan madu.
Dikutip dari detik.com, sebutan Israil adalah nama lain untuk Nabi Ya'qub a.s yang mempunyai nama lengkap Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim, yang tumbuh di wilayah bangsa Kan'an dari Jazirah Arab. Awalnya, mereka hidup di tengah Palestina, lalu pindah ke pedalaman di padang pasir Naqab Selatan Palestina dekat Sinai.
Yahudi diambil menurut salah satu marga dari duabelas leluhur Suku Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda yang hidup sekitar abad 15 SM dan bergelar Israel. Dikutip dari id.m.wikipedia.org, beberapa ahli berpendapat bahwa Yudaisme modern berevolusi dari Yahwisme, agama Israel kuno dan Yehuda pada akhir abad ke-6 SM. Yudaisme dianggap oleh agamawan Yahudi sebagai ekspresi dari perjanjian yang Allah tetapkan dengan orang Israel, nenek moyang mereka.
Agama Yahudi merupakan agama yang dikenal sebagai salah satu agama monoteisme mutlak (tauhid) dengan ajaran dasar kepercayaan Tuhan Esa yang merupakan kelanjutan dari agama tauhid yang telah dirintis oleh Ibrahim. Agama Yahudi adalah agama yang diturunkan Tuhan kepada Nabi Musa a.s, yang diajarkan kepada bani Israel dengan Taurat sebagai Kitab Suci yang esensinya terletak pada 10 Perintah Tuhan.
Dalam pandangan Islam, para nabi yang berasal dari Bani Israil memiliki posisi yang sangat mulia. Seorang muslim wajib beriman kepada para nabi itu, tidak peduli mereka berasal dari bangsa mana. Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan para nabi lainnya yang berasal dari keturunan Ya'qub (Bani Israil) adalah nama-nama yang sangat mulia dan dihormati oleh kaum Muslimin (QS 2:136).
Kaum Bani Israil pengikut Nabi Musa a.s dan Nabi Isa a.s menurut Al Qur'an tidak beriman kepada Allah karena sifat-sifat buruk mereka, yaitu :
1. Tidak memiliki integritas (tidak sesuai antara kata-kata dan perbuatan), yakni menyuruh orang lain supaya berbuat kebaikan, tapi mereka sendiri tidak melakukan apa yang mereka ucapkan itu (QS 2:44).
2. Materialis, yakni orang-orang yang mencintai kehidupan dunia lebih dari bangsa manapun. (QS 2:96)
3. Ingkar janji, yakni jika berjanji dengan mudahnya mereka mengkhianati perjanjian itu. (QS 2:91)
4. Pembunuh para nabi. (QS 2:91)
5. Rasis, yang mencitrakan sebagai orang yang percaya bahwa mereka adalah ras yang unggul di dunia dan akhirat. (QS 2:94-95)
6. Iri dan dengki dengan fakta bahwa sangat banyak umat lain dalam beberapa hal menunjukkan keunggulan dibandingkan kaum Yahudi. (QS 2:105)
Yang dibenci oleh kaum Al Qur'an dari Bani Israil bukanlah keyahudian atau keisrailan mereka, melainkan adanya sifat-sifat buruk yang sudah mereka tunjukkan dan tetap mereka pertahankan hingga sekarang.
Penulis : Ninik Qurotul Aini