Alamanahjurnalis.com - Kediri - Media online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, yang berfungsi sebagai sumber informasi, hiburan, edukasi dan komunikasi sosial, dan dapat memberikan dampak positif dalam membentuk pola pikir dan gaya hidup masyarakat.
Penggunaan istilah media online sering diartikan sebagai situs berita atau praktik jurnalistik secara tertulis yang dipublikasikan melalui internet. Menikmati berita online menjadi lebih gampang karena ada fasilitas pencarian, bisa interaktif, selalu update dan berita langsung datang ke pesawat telepon.
Ongkos membuat dan menyiarkan berita kini lebih mudah dengan hadirnya program-program blog gratis, seperti blogspot, wordpress atau lainnya. Namun, kini muncul kegelisahan di kalangan pemikir jurnalisme, seberapa jauh dampaknya terhadap akurasi dan asas keberimbangan berita.
Dikutip dari Iwan Q.H dalam www.journalismexcellence.ca, ada tiga dampak sekaligus yang diakibatkan pola kerja seperti ini, yaitu akurasi, meningkatnya transparansi dalam metode pengumpulan berita, serta melemahnya penghargaan terhadap hak berita. Jurnalisme fakta bergeser menjadi jurnalisme ucapan. Ada kalanya, yang dimuat hanya press release, sebuah berita yang memuat sisi positifnya saja dari si pembuat berita.
Di Indonesia, cara pemberitaan yang sekedar menyampaikan ucapan, dengan kurang memperhatikan verifikasi, juga bisa ditemui. Ada kalanya beritanya tidak masuk akal dan cenderung mengandalkan sensasi. Kecepatan, serta tuntutan pembaca akan variasi informasi, perlahan-lahan telah mengubah cara kerja wartawan.
Mengutip dari romeltea.com, 9 elemen jurnalisme yang dikemukakan Bill Kovach & Tom Rosenstiel, bahwa kode etik jurnalistik yang dipakai secara universal, meliputi, 1. Kewajiban pertama adalah pada kebenaran, 2. Kesetiaan (loyalitas) jurnalisme adalah kepada warga (citizens), 3. Disiplin verivikasi, 4. Jurnalis harus tetap independen, 5. Jurnalis bertindak sebagai pemantau, 6. Jurnalis harus menyediakan forum bagi kritik, komentar, dan tanggapan dari publik, 7. Membuat hal yang penting itu menjadi menarik dan relevan, 8. Berita yang disajikan komprehensif dan proporsional, 9. Mengikuti hati nurani - etika, tanggungjawab moral, dan standar nilai, dan 10. Warga juga memiliki hak dan tanggungjawab dalam hal yang berkaitan dengan berita.
Beberapa poin penting yang dituntut konsumen media, di luar kecepatan, adalah akurasi dan keseimbangan. Mereka juga menuntut seorang wartawan memberitakan secara jujur dan tidak berpihak.
Penulis : Ninik Qurotul Aini