Alamanahjurnalis.com - Kediri - Islam meyakini turunnya Nabi Isa AS di akhir zaman untuk menumpas Dajjal menjadi tanda besar menjelang hari kiamat, sebagaimana Allah SWT tegaskan dalam Al Qur'an, salah satunya dalam Surat Az-Zukhruf ayat 61 yang artinya : "Sesungguhnya dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat. Oleh karena itu, janganlah sekali-kali ragu tentang (kiamat) itu dan ikutilah (petunjuk)-Ku. Ini adalah jalan yang lurus."
Dikutip dari berbagai sumber, sebelum turunnya Nabi Isa AS, akan muncul Imam Mahdi keturunan Nabi Muhammad SAW yang merupakan sosok pemimpin mulia yang menegakkan keadilan. Waktu turunnya Nabi Isa AS adalah pada masa Imam Mahdi, ketika Dajjal telah muncul, dan sebelum keluarnya Ya'juj Ma'juj.
Peristiwa kedatangan Nabi Isa AS ini sebelumnya akan didahului oleh kondisi dunia yang dipenuhi dengan kezaliman, kesengsaraan, dan peperangan besar yang melibatkan seluruh penduduk dunia.
Tempat turunnya Nabi Isa AS dari langit adalah berada di Menara Putih, bagian timur Masjid al-Umawi, Kota Damaskus, Suriah, dan akan menjadi makmum dalam shalat yang dipimpin oleh Imam Mahdi.
Nabi Isa AS akan bekerja sama dengan Imam Mahdi untuk memberantas semua musuh-musuh Allah. Setelah kedatangannya, tentara mukmin akan bergabung dengan Nabi Isa AS untuk mengalahkan Dajjal.
Setelah Dajjal melewati bumi ini selama 40 hari, kemudian Dajjal beserta pasukannya dikejar oleh rombongan Nabi Isa AS, yang saat itu sedang melaju ke arah Baitul Maqdis. Kemudian Dajjal akan bertemu Nabi Isa AS di pintu Ludd dan terjadi pertarungan antara Nabi Isa AS dan Dajjal, dan Dajjal akan mati dalam pertarungan ini.
Setelah terbunuhnya Dajjal, akan muncul makhluk mengerikan lainnya yaitu Ya'juj dan Ma'juj, sebagaimana telah dikabarkan lewat Surat Al Anbiya ayat 96-97 : "Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi."
Populasi Ya'juj dan Ma'juj adalah dua bangsa yang sangat besar jumlahnya, perbandingannya adalah 1 : 999. Tiada seorang manusiapun yang dapat mengatasinya, sehingga kaum Muslim terpaksa harus berlindung dari penyerangan lebih kurang tujuh tahun.
Untuk mengatasi masalah ini, kaum Muslim terpaksa harus bertahan di Bukit Thursina selama beberapa waktu. Hingga akhirnya Nabi Isa AS berdo'a kepada Allah SWT agar mengirimkan bantuan dan do'a itu pun dikabulkan.
Wallahu A'lam Bishawab.