Alamanahjurnalis.com
Pemalang, Setelah proses penjaringan perangkat desa tiga formasi berlangsung tiga bulan, sebanyak 25 peserta mengikuti ujian tulis di Gedung Serbaguna Desa Kelangdepok Kecamatan Bodeh pada Hari Senin, 4-12-2023.
Hadir Forpincam Bodeh dan jajaranya, Pemdes Kelangdepok, BPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan warga desa.
Senin sore baru selesai ujian tertulis dan merupakan yang terakhir dari rangkaian proses penjaringan, di bawah ini daftar peserta yang memperoleh nilai tertinggi;
1. Kasi Pemerintahan, nilai tertinggi diraih oleh Aji Supriyanto, S.Ak dengan nilai 87.
2. Kasi Kesejahteraan, nilai tertinggi diraih oleh Naula Rahma, S.Pd dengan nilai 86.
3. Kadus Empat, nilai tertinggi diraih oleh Ika Reni Yuli Astuti dengan nilai 89.
Menurut Kepala Desa Kelangdepok, Samsul Huda bahwa proses penjaringan yang dilakukan pada hari ini (Red: Senin) secara obyektif dan transparan merupakan langkah terbaik agar tidak menumpuk pekerjaan, sebab tahun 2024 ada khajat besar yaitu Pemilu.
Sebanyak 25 peserta, memperebutkan Kasi Pemerintahan 10 orang, Kasi Kesejahteraan 5 orang dan Kepala Dusun IV sebanyak 10 orang. Dengan persentasi, 75 persen peserta dari warga Desa Kelangdepok dan 25 persen berasal dari desa tetangga.
"Harapan kami dengan kinerja panitia yang profesional, bisa menghasilkan perangkat desa yang berkwalitas dan dipercaya oleh warga Desa Kelangdepok. Akhirnya bisa bekerja sama dengan perangkat desa lain dan bau-membahu dengan warga membangun Desa Kelangdepok," paparnya.
Sementara itu, ditemui di rumahnya, satu diantara tiga peserta yang meraih angka tertinggi di formasi yang diikuti, Naula Rahma, S.Pd selaku lulusan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyampaikan betapa lelahnya dalam melengkapi persyaratan untuk menjadi bakal calon perangkat desa.
"Saya harus melegalisir semua ijasah dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Terimakasih saya sampaikan kepada panitia yang telah bekerja secara profesional. Sebenarnya teman-teman juga cerdas-cerdas, karena selisih angkanya tidak terlalu jauh. Pada akhirnya kita harus percaya bahwa rejeki berasal dari Allah SWT," ungkapnya dengan jujur.
Hujan sore itu belum reda, warga desa yang sejak tadi berteduh setelah menyaksikan ujian tulis yang dilaksanakan demikian transparan, kini menerjang hujan kembali ke rumah masing-masing.
(Kustajianto)