Alamanahjurnalis.com - Moskow - Pemerintah Rusia mengecam serangan udara Israel yang semakin sering ke wilayah Suriah beberapa waktu terakhir. Moskow menilai serangan semacam itu berisiko memicu perluasan perang antara Israel dan Hamas ke dalam konflik regional yang lebih luas.
Seperti dilansir AFP, Rabu (1/11/2023), kecaman itu disampaikan saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov melakukan pembicaraan via telepon dengan Menlu Suriah Faisal Mekdad pada Selasa (31/10) waktu setempat.
Dalam pembicaraan via telepon itu, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, Lavrov menekankan penolakan Moskow terhadap serangan Israel di wilayah Suriah. Dia juga memperingatkan terhadap tindakan apa pun yang bisa memicu peningkatan 'situasi eksplosif saat ini'.
"Penyebaran eskalasi bersenjata ke Suriah dan negara-negara lainnya di kawasan tidak diperbolehkan," tegas Lavrov dalam percakapan telepon dengan Menlu Suriah, seperti disampaikan dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Rusia.
Militer Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangkaian serangan udara terhadap target-target militer di wilayah Suriah dalam beberapa pekan terakhir.
"Terkait hal itu, dia (Lavorv-red) menekankan serangan udara Israel di wilayah Suriah, yang semakin sering terjadi seiring dengan peristiwa-peristiwa di Jalur Gaza, tidak bisa diterima," sebut Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya.
Kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas semakin meningkat setelah Hamas menyerbu wilayah Israel bagian selatan pada 7 Oktober lalu, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 1.400 orang, yang sebagian besar warga sipil. Lebih dari 240 sandera, menurut para pejabat Israel, dibawa ke Jalur Gaza.
Sejak saat itu, Israel merespons dengan pengeboman tanpa henti terhadap Jalur Gaza, yang menurut otoritas kesehatan setempat, telah menewaskan lebih dari 8.500 orang, termasuk 3.500 anak-anak.
Sementara itu, Rusia selama bertahun-tahun telah berupaya menjadikan negaranya sebagai perantara kekuatan utama di Timur Tengah, menjaga hubungan dengan sebanyak mungkin negara, juga dengan Hamas dan Hizbullah.
Moskow merupakan pendukung utama militer dan politik Suriah.
Sumber : detik.com