Alamanahjurnalis.com - Tulungagung - Batu marmer merupakan jenis batuan metamorf atau batu malihan yakni batuan beku yang mengalami perubahan akibat pengaruh fisis dalam waktu lama.
Selain karena keindahannya, marmer sering dikaitkan dengan kesan mewah dan mahal. Tak mengherankan, sebab proses penambangan dan ekstraksi marmer memerlukan prosedur dengan biaya tidak sedikit sehingga harga jualnya cukup tinggi.
Indonesia sendiri merpakan negara penghasil batu marmer terbesar di Asia Tenggara. Kota Tulungagung merupakan salah satu penghasil marmer terlama dan mempunyai julukan Kota Marmer. Di Kabupaten Tulungagung sendiri kerajinan dari bahan baku batu marmer telah menjadi komuditas utama.
Sifat marmer yang kuat berat, kokoh, tahan api dan tidak mudah tergores menjadikannya tahan lama. Inilah yang membuat material ini sering menjadi simbol kemewahan. Batu dengan nilai ekonomis tinggi ini, dapat dimanfaatkan secara luas mulai sebagai lantai, batu tempel atau batu hias, sampai digunakan dalam seni kerajinan ukir dan pahat.
Dikutip dari Tulungagungdaring.id, dari beberapa dekade sampai sekarang, teknologi pengerjaan kerajinan marmer di Tulungagung tidak banyak berubah. Namun model desain mengalami perkembangan pesat. Bahkan perajin mulai menggunakan tenaga desainer. Varian produk lama mulai tergeser, kalah dengan produk rancangan para desainer.
Pada masa kini perajin banyak mengerjakan produk berdasarkan pesanan. Buntut dari hubungan langsung dengan konsumen, para perajin juga dituntut bekerja dengan tenggat waktu dan kecermatan tinggi. Utamanya konsumen luar negeri yang memperhatikan detail dan ukuran.
Di era teknologi informasi ini, pemasaran produk marmer juga berkembang. Perajin tidak lagi mengandalkan showroom, namun sudah menggunakan internet. Dengan semakin terbukanya pasar ekspor juga menuntut perajin semakin profesional dengan menjaga kualitas yang bagus dan variasi desain yang tidak terbatas.
Editor : Ninik Qurotul Aini