Alamanahjurnalis.com
BANDAR LAMPUNG - Acara Rapat Pembentukan Koperasi Duta Pena Indonesia yang diadakan bertempat di ruang Training Center Kantor BPW KAIM Lampung, Jalan Soekarno - Hatta Ruko Bukit Kencana 3, No. 8 Bandar Lampung, Jum'at (13/10/2023) sekira pukul 13:00 Wib.
Dalam rapat tersebut Ketua Umum Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) M. Nurullah RS dalam sela-sela sambutannya mengatakan, "Alhamdulillah semenjak DPW PWDPI Provinsi Lampung dipegang beliau (Hadie) tampak menggeliat aktif, sontak perkataan tersebut mendapat aplus dari peserta rapat, tidak lupa juga M. Nurullah mengucapkan terima kasih kepada Dewan Pembina H. Nuryadin, SH, yang telah menyiapkan tempat dan waktu untuk pelaksanaan acara rapat pembentukan Koperasi Duta Pena Indonesia.
M. Nurullah juga mengatakan, "Dari awal saya mempunyai visi dan misi untuk ikut serta mendorong perekonomian bangsa, khususnya anggota PWDPI dan ikut serta mensejahterakan masyarakat serta anggota PWDPI, juga ikut serta dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia, anggota PWDPI dan masyarakat luas pada umumnya," ujar Ketum DPP PWDPI.
Dilanjutkannya, "Hari ini perdana dalam menggerakkan bidang Koperasi dan UMKM, jadi ayo kita saling mendukung rekan-rekan dan, "Alhamdulillah kita juga di dukung oleh Dewan Pembina H. Nuryadin, SH, usaha ini memiliki prospek yang baik, ada investor dan memiliki tenaga ahli seorang Profesor Miftahudin Faruq dalam sistem yang menciptakan terobosan-terobosannya, ya salah satunya mendirikan pabrik pengolahan sampah menjadi bahan bakar minyak seperti Solar, Pertalite, Bensin dan sebagainya ada juga yang diolah menjadi pupuk organik dan lain-lain yang sudah dilihat bersama-sama secara langsung dan kita dengar pemaparan penjelasan juga cara pengolahannya serta keuntungan serta modalnya dari Profesor Miftahudin Faruq.
Ditambahkan Ketum, bahwasanya Koperasi atau badan usaha ini juga harus di jalankan oleh menagemen yang benar-benar profesional agar berkembang dan terhindar dari kerugian," papar Nurullah.
Selajutnya Ketua DPW PWDPI Lampung, Hadie Reyandi Chandra menegaskan, "Untuk itu jika tidak ada yang membimbing Koperasi Duta Pena Indonesia tersebut maka tidak akan terealisasi dan itu akan kita langsung rumuskan mencari terobosan terutama dari para investor," tegas Bung Hadie.
"Kita harus bersatu dengan bersatu maka kita akan menjadi kokoh, itu harapan saya," pinta Bung Hadie kembali.
Sementara Profesor Miftahudin Faruq menerangkan produk-produknya dan mengatakan, hal tersebut telah sampai ke luar negeri, "Saya telah melaksanakan program tersebut tetapi ada unsur-unsur di balik itu yang mengganggu dalam memajukan produknya tersebut.
"Mungkin dengan tergeraknya untuk meminta pendampingan dari PWDPI, saya berharap serta bersyukur kepada Allah SWT karena dengan hal tersebut Insyaallah kita akan maju bersama-sama dan menjalani prosesnya bersama, PWDPI juga telah observasi mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak, pupuk serta obat-obatan organik, " pungkas Prof. Mifta.(TIM)