Alamanahjurnalis.com - Dilansir dari CNN Indonesia -- Perdana Menteri sekaligus Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) mengatakan normalisasi Arab Saudi dengan Israel semakin dekat.
Meski demikian, pemerintah Saudi meminta satu syarat penting yang harus dilalui jika kedua negara akan melakukan normalisasi.
"Setiap hari, kami kian dekat," kata MbS kepada media Amerika Serikat Fox News yang disiarkan pada Rabu (20/9).
Saat wawancara, MbS juga mengatakan bahwa isu Palestina "sangat penting" bagi Saudi. Dia juga mengungkapkan pemerintah Riyadh perlu menyelesaikan bagian tersebut.
"Kami harus melihat ke mana kami melangkah. Kami berharap ini bisa mencapai suatu titik, meringankan kehidupan rakyat Palestina, menjadikan Israel sebagai pemain di Timur Tengah," ujar MbS, dikutip Al Jazeera.
Para pejabat Amerika Serikat secara pribadi memuji potensi manfaat dari kesepakatan tersebut.
Saudi sementara itu, kerap menggembar-gemborkan kemerdekaan Palestina menjadi syarat jika Israel ingin menjalin hubungan dengan Saudi.
Dalam kesempatan itu, MbS juga menyebut bahwa jika Iran mendapat senjata nuklir, maka Saudi harus mendapat satu.
Saudi dan Israel terikat satu sama lain karena permusuhan mereka terhadap Iran. Selama bertahun-tahun hubungan Saudi dan Iran tegang. Namun pada Maret lalu, China berhasil membuat kedua negara ini rujuk.
Wawancara MbS dengan Fox News dirilis ke publik usai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu Presiden AS Joe Biden menggelar pertemuan pada Rabu.
Mereka sepakat bekerja sama untuk normalisasi Saudi-Israel, yang bisa membentuk kembali geopolitik Timur Tengah.
Netanyahu dan Biden juga mengatakan Iran tak diizinkan memperoleh senjata nuklir. (nqa)