Alamanahjurnalis.com
Mengingat perkara yang memutus segala kelezatan di atas telah disebutkan hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Sering-seringlah kamu mengingat perkara yang memutus segala kelezatan.” Semoga Allah merahmati kita semua. Dan ini adalah ungkapan yang padat-ringkas, memuat segala macam peringatan, dan merupakan nasehat yang sangat ampuh.
Karena orang yang mengingat mati dengan sebenar-benarnya akan menyudahi dan paling tidak mengurangi segala kelezatan yang sedang dia nikmati, dan tidak lagi menjadikan prioritas utama di masa mendatang, serta membuatnya zuhud terhadap kelezatan apa pun yang pernah diidam-idamkannya.
Tetapi, jiwa yang beku dan hati yang lalai tampak masih memerlukan nasehat panjang-lebar dan kata-kata menarik. Kalau tidak, maka sabda Nabi di atas, ditambah firman Allah, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati” (Ali Imran: 185, dan Al-Ankabut: 57), niscaya sudah cukup bagi siapa pun yang mendengarnya dan memikirkannya. Disebutkan dibanyak ayat Al-Quran sedikit dan sedikit manusia-manusia yang percaya. Maka jadilah kita termasuk yang sedikit diantara yang sedikit.
Tidak juga Sulaiman, nabi dan raja, meski angin turuti perintahnya, bahkan manusia dan jin terpedaya, tunduk bersimpuh di hadapannya. Adakah jua raja-raja, yang karena kejayaannya, para delegasi datang menghormatinya dari segala penjuru dunia? Akhinya hilang dan musnah.
Justru Barzahlah yang bakal didatangi, tanpa dusta, suatu haripun tiba giliran kita, sebagaimana mereka pula.(jk)