Alamanahjurnalis.com - Peter F. Gontha , pengusaha sukses – pendiri RCTI, SCTV, Berita Satu, Indovision, dan First Media – menyodorkan data dan fakta bahwa : Indonesia di era Jokowi tidak akan bangkrut bahkan akan melejit perekonomiannya, karena Jokowi bukan penumpuk utang. Malah, dialah presiden yg menurunkan utang Indonesia.
Dilansir dari Fokusberitanasional.net, pada tahun 2014, Pemerintahan Jokowi membayar utang jatuh tempo Rp 237 Triliun. Tahun 2015 sebesar Rp 226,26 Triliun. Tahun 2016 sejumlah Rp 322,55 Triliun. Tahun 2017 sebesar Rp 350,22 Triliun. Bahkan tahun 2018 di tengah isu miring, Jokowi membayar utang senilai Rp 492,29 Triliun. Jokowi hanya berutang Rp 1.644 Triliun, tetapi mampu membayar utang Rp 1.628 Triliun. Artinya, Utang Jokowi sejatinya cuma Rp 16 Triliun dalam 4 tahun kepemimpinannya.
Pembangunan infrastruktur secara massif di seluruh Indonesia. Mulai infrastruktur air, pertanian, listrik, BBM (satu harga), dan jalan raya. Semua wilayah terisolasi dibuka. Jokowi membuka gerbang konektivitas seluruh Nusantara. Mulai dari wilayah terpencil, termasuk perbatasan (dengan negara lain), dan wilayah terdepan di pulau-pulau kecil di tengah Samudera Hindia dan Pasifik.
Hidup dalam berbisnis, tulis Gontha, perlu modal. Dan modal didapat dari utang. Dengan berutang, pelaku bisnis bisa membeli aset, atau alat penggerak usaha. Hasilnya bisa untuk membayar utang.
Asal kalkulasinya cermat, utang itu akan terbayar dan negara punya aset. Jalan tol, pelabuhan, bendungan, dan bandara nilai intrinsiknya makin lama makin mahal. Negara pun berlimpah aset berharga.
Jokowi berjanji tidak akan menambah utang lagi, khususnya utang luar negeri berbasis USD. Jokowi juga menginginkan semua pembangunan infrastruktur rampung secepatnya. Artinya, infrastruktur tersebut segera menghasilkan uang.
Kalau dalam 4 tahun Jokowi bisa membayar Rp 1.628 triliun. Lalu setiap tahunnya pendapatan negara meningkat karena Infrastruktur yang dibangunnya telah menghasilkan uang, maka besar kemungkinan Indonesia bisa membayar utang lebih besar dari angka jatuh tempo sebelumnya.
Bila itu terjadi, tulis Gontha (akuntan kaliber internasional), sekitar 10 tahun lagi, Indonesia akan bebas utang. Bila tercapai, Indonesia akan tumbuh menjadi Negara Kuat dan Makmur.
Editor : Ninik Qurotul Aini