Alamanahjurnalis.com - Di dalam QS Al- Muddats-tsir : Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan (yang telah menyelamatkan dirinya dengan amal-amal kebajikan), berada di dalam syurga mereka tanya-menanya tentang keadaan orang-orang yang berdosa : "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab : " Kami dahulu tidak termasuk orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil bersama dengan orang-orang yang membicarakannya dan kami adalah mendustakan hari pembalasan hingga datang kepada kami kematian". Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat dari orang-orang yang memberi syafaat.
Dikutip dari kitab Duratunnasihin, diriwayatkan bahwa Abu Hurairah ra berkata : Bertanya aku kepada Rasulullah : "Siapakah manusia yang terbahagia memperoleh syafaatmu, ya Rasulullah!" Beliau menjawab : "Manusia yang berbahagia memperoleh syafaatku di hari Qiamat, ialah mereka yang mengucapkan kalimat syahadat dengan penuh ikhlas dari hatinya".
Bersabda Rasulullah saw : Zuhud (meninggalkan keduniaan) di dunia memberi istirahat kepada hati dan tubuh, sedang kerakusan kepada keduniaan meletihkan hati dan badan. (Tharigah Muhammadiyah)
Ketahuilah bahwa tanda-tanda kebahagiaan adalah : 1) meninggalkan keduniaan dan mencintai keakhiratan, 2) giat beribadah dan membaca Al-Qur'an, 3) sedikit bicara tentang hal-hal yang tidak perlu, 4) rajin melakukan shalat lima waktu, 5) berwara' meninggalkan hal-hal haram dan syubhat, 6) bersahabat dengan orang-orang yang saleh, 7) berendah hati, tidak sombong, 8) murah hati, tidak kikir, 9) kasih sayang kepada makhluk Allah, 10) berguna bagi sesama manusia, 11) selalu ingat kepada maut. (Tanbihul-Ghafilin)
Di dunia dapat menyebabkan turunnya rahmat dan nikmat Tuhan kepada kita, sebagaimana firman-Nya : "Barangsiapa bertaqwa kepada Allah akan diberinya jalan keluar, serta rezeki yang tidak diduga dan diperhitungkan". (Zubdatul-Wa'idhin) (Red : Ninik Q.A)
