Alamanahjurnalis.com
Pembangunan Fly Over iFO) Aloha telah memasuki tahap pemasangan. Dimana pemasangan girder dimulai pada titik Pilar B ke pilar 9 FO A, dari arah Sidoarjo menuju Bandara Internasional Juanda. Adapun pilar I dan 9 FO A berada di area Taman Monumen llyushin dan Monumen Djuanda.
Gede Widhiyasa petugas PPK 3.4 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim (Surabaya-Waru-Sidoarjo) mengatakan untuk target pemasangan girder hari ini sebanyak tiga balok. "Kami menargetkan hari ini terpasang tiga balok girder, kami upayakan pekerjaan tidak sampai malam hari, untuk mengantisipasi kecepatan angin dan kondisi cuaca pada waktu pemasangan girder Nanti akan dievaluasi lagi untuk waktu siklus, dan tahapan proses pemasangan setiap balok girder jika hari ini tanpa kendala, maka target pemasangan balok girder per hari bisa ditingkatkan dengan tetap menjamin aspek keselamatan dalam pelaksanaannya" ungkap Gede dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/7/2023).
Dia melanjutkan, FO A dan FO B terdiri dari sebanyak 24 pilar dan empat abutmen atau substruktur yang berada di ujung bentang jembatan, dengan tipe bangunan atas adalah PCU girder sebanyak 69 balok. Enam balok lainnya bertipe steel box girder yang ditempatkan di pilar 5A sampai dengan pilar 8A di FO A (Sidoarjo-Juanda), atau yang berada di atas jalan nasional (Surabaya-Sidoarjo) dan rel kereta api.
Terkait perkembangan proses pembagunan ia menyampaikan hingga minggu ke-36 masa pelakanaan progres fisik kumulatif mencapai 56,058% dari rencana 34,887 % atau positif 21,171 %. Pihaknya tetap berupaya menyelesaikan proyek lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. “Kami akan berupaya FO yang sedianya dijadwalkan rampung di bulan April 2024 dapat fungsional atau digunakan pada Desember tahun ini untuk menyambut libur Natal dan Tahun baru jika tidak ada kendala yang berarti. Saya mohon doa dan dukungan semua pihak,”katanya.
Sementara itu, Rakhman Taufik Kepala BBPJN Jatim, yang hadir saat pemasangan girder menyampaikan tahapan tersebut cukup krusial dalam pembangunan FO Aloha. “Pada prinsipnya pemasangan girder memerlukan perhitungan yang matang dan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Nantinya, akan ada evaluasi untuk pemasangan girder ini, sehingga dapat menimalisir resiko dan kesalahan dalam bekerja,” ujar Rakhman.
Dia juga menyampaikan perubahan nama FO tersebut, yang awalnya FO Aloha menjadi FO Djuanda. Pemilihan nama itu untuk menghormati Ir. H. Djuanda Kartawidjaja sebagai pencetus deklarasi Djuanda pada tahun 1957. Pahlawan nasional itu juga merupakan penggagas lapangan terbang yang saat ini dikenal dengan Bandara Juanda. “Sesuai arahan Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) beberapa waktu lalu FO Aloha akan berganti nama menjadi FO Djuanda,” tutup Rakhman.
Sebagai informasi, Fly Over yang terletak di Kabupaten Sidoarjo ini memiliki total panjang jembatan 858 meter, dengan rincian FO A (Sidoarjo-Juanda) 435 meter, serta FO B (Juanda-Surabaya) sepanjang 423 meter. FO tersebut memiliki lebar jembatan sembilan meter, dengan lebar badan jalan tujuh meter. (pca/hjr)
Kominfo Jatim