Alamanahjurnalis.com - Untuk memenuhi kepentingan setiap individu, maka Islam menetapkan dan mengatur hukum-hukum kerja sama antara seorang dengan sesamanya dalam arena yang baik, di antaranya adalah peraturan perkawinan antara seorang lelaki dengan seorang wanita, agar terbina rumah tangga yang bahagia yang melahirkan generasi penerus bagi keduanya (QS An Nahl : 72).
Perkawinan yang menghasilkan generasi penerus merupakan persekutuan yang diberi berkah. Karena itu keduanya harus menjaga baik-baik karunia Allah yang sebesar itu. Setiap pasangan harus memenuhi hak pasangannya, tanpa mempersulit kepada masing-masing dan tidak menimbulkan percekcokan di antara keduanya yang akan mengakibatkan perpecahan di antara keduanya.
Kalau pasangan suami istri dapat hidup di bawah naungan rukun dan kasih sayang di antara keduanya, kemudian keduanya diberi harta dan anak, maka tidak ada kebahagiaan yang lebih dari yang mereka peroleh (QS Al Kahfi : 46).
Islam menentukan berbagai karakter bagi masing-masing pasangan suami istri. Al Qur'an menyuruh kaum lelaki bersikap baik kepada istri mereka. Kaum lelaki diperintahkan bertutur kata yang manis dan berkelakuan yang lemah lembut terhadap istri mereka, sebagaimana sabda Nabi saw, "Sebaik-baik lelaki di antara kalian adalah orang yang bersikap paling baik bagi keluarganya."
Jika pasangan suami istri sudah tidak mempunyai kerukunan antara keduanya, maka Allah menyuruh kita bersabar, seperti disebut dalam QS An Nisaa' :19, yang artinya "Jika kalian tidak lagi menyenangi mereka (maka bersabarlah dulu kalian), mungkin sesuatu yang tidak kalian senangi, padahal Allah akan menjadikan di dalamnya banyak hal kebaikan." Semoga dengan kesabarannya, ia akan mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Amiin. (Ninik QA)
