Munafiqin
Munafik berasal dari kata “nafaqo”, yang berarti melahirkan sesuatu yang berlawanan dengan hati nuraninya. Dalam pengertian syara’, munafik adalah orang yang lahirnya menyatakan beriman, padahal hatinya kufur.
Beberapa sifat orang munafik; Tidak berpendirian tetap, tidak dapat dipercaya sama sekali, perkataannya bohong dan dusta, amal ibadahnya riya’ / ingin dipuji, tidak suka berhukum kepada Al Qur’an, mencari keuntungan pribadi.
Perumpamaan kepribadian munafik; Orang munafik ibarat orang yang menyalakan lampu / api tetapi tidak menerangi, ibarat orang tuli, bisu, buta seperti saat hujan lebat gelap gulita disertai guruh dan kilat, atau seperti kayu besar yang bersandar, sekalipun penampilannya menarik tetapi mereka itu bodoh dan tidak berbobot.
Cara menghadapi orang munafik; Jangan dihiraukan gangguan mereka itu, perlu waspada dan tawakal kepada Allah, waspada terhadap segala pembicaraannya, menyadarkan mereka dengan hukum-hukum Allah agar mereka kembali kepada jalan yang benar, bersikap keras terhadap mereka.
Balasan bagi orang munafik; Sia-sialah semua amal orang munafik di dunia ini dan di akhirat sangat merugi, mereka tidak dapat menebus dirinya dengan apapun, buah amalnya adalah neraka yang menyala-nyala, neraka yang paling bawah (Jahannam).
Fasiqin
Perbuatan orang-orang fasik keluar / menyimpang dari ketentuan hukum Allah, padahal hati mereka sebenarnya mengetahui dan meyakini kebenaran hukum Allah yang dilanggar tersebut.
Sifat orang fasik; Mereka berpaling dan menyembunyikan kebenaran, mereka melanggar perjanjian Allah setelah perjanjian itu dipegang teguh, mereka tidak mau mengamalkan kebenaran yang diyakini, yang asalnya dari Allah, mereka suka memutuskan perkara dengan tidak berdasarkan hukum Allah, mereka menukar dan menjual hukum-hukum itu / ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, perbuatan mereka suka dipuji.
Hubungan sifat munafik dan fasik; “Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan sebagian mereka dengan sebagian lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf, dan mereka menggenggam tangannya (kikir). Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang fasik.” (QS 9:67)
Orang-orang munafik dan orang-orang fasik itu, sama saja bagi mereka dimintakan ampun atau tidak, bahkan meskipun sampai 70 kali, Allah tidak akan mengampuni mereka. (Ninik QA)